Judul Buku: Andy F. Noya –
Kisah Hidupku
Pengarang: Andy F. Noya
& Robert Adhi KSP
Penerbit: Kompas Gramedia
Tahun Terbit: 2015
Sebagai seorang yang mahir menceritakan kisah
hidup orang lain, Andy diminta menceritakan kisah hidupnya sendiri. Walau
muncul keraguan kala harus menceritakan kisah hidupnya dan harus dipaksa
sedemikian rupa, Andy akhirnya luluh dan memutuskan untuk berbagi tentang kisah
hidupnya dalam sebuah buku.
Dibuka dengan tulisan pengantar dari
Jakob Oetama dan Surya Paloh tentang Andy, buku ini tidak hanya bercerita
tentang Andy dari pandangan dirinya sendiri. Namun juga menggambarkan Andy dari
sudut pandang orang-orang sekitarnya. Terlahir sebagai seorang anak dari
keluarga yang tidak cukup mampu membuat Andy tumbuh sebagai anak yang banyak
memiliki kasus, kebenciannya kepada orang-orang kaya membuatnya memiliki dendam
kepada mereka.
Andy kecil sempat tinggal hanya
bersama ibunya, karena kakak-kakaknya harus dititipkan di yayasan dengan alasan
keuangan, dan ayahnya berada jauh di luar kota. Ibunya yang sibuk mencari uang
membuat Andy kekurangan perhatian, ia tenggelam dalam kenakalan masa kecil yang
justru menjurus ke aksi criminal. Sempat terkena peluru, dipukuli hingga babak
belur adalah hari-hari masa kecil yang harus Andy hadapi.
Pernah dicemooh saat ulang tahun
temanya membuat Andy benci hari ulang tahunnya sendiri. Bahkan hingga detik
ini, ia tak pernah mau ulang tahunnya dirayakan. Diolok-olok karena memiliki
fisik yang berbeda dari kebanyakan orang pribumi sempat ia rasakan. Dinomor-duakan
di sekolah yang kebanyakan muridnya adalah orang-orang kaya membuat Andy kala
itu enggan untuk meruskan sekolahnya.
Dengan masa kelam yang dialaminya
sejak kecil membuat Andy cukup sulit diatur oleh keluarganya. Beruntungnya, Andy
tidak larut dengan masa-masa kelamnya, tekadnya yang kuat membuat dia terjun ke
dunia jurnalistik. Sejak pindah ke Malang, Andy mulai mencintai dunia menulis. Namun,
jalan menuju suksesnya tentu tidak semulus yang banyak orang kira. Saat menjadi
mahasiswa, kesulitan hidupnya masih berlanjut, ia harus bertahan hidup dengan
gemilangnya keadaan Ibukota. Ia pernah mengirim beberapa karyanya, seperti
karikatur ke majalah-majalah.
Dipercaya
memandu acara Kick Andy, hingga memutuskan keluar dari Metro TV saat sedang
berada di puncak kesuksesan sebagai pemimpin di Metro TV dan Media Indonesia
hanya segelintir kisah hidup Andy yang tidak terduga.
Dengan kisah masa kecilnya yang
kelam dan hanya merasakan sedikit kebahagiaan yang meski pada akhirnya tak bisa
ia rasakan dalam jangka waktu lama, membuat Andy memiliki jiwa sosial yang
cukup tinggi. Ia kini mendirikan Kick
Andy Foundation, ia memusatkan perhatian untuk membantu orang-orang yang
memang tidak mampu.
Kebenciannya terhadap orang-orang
kaya justru tidak membuatnya melakukan hal-hal negativ pada mereka, meskipun
ketika kecil ia sempat mencuri mangga dan burung dara di rumah orang kaya
hingga membuat kempes ban mobil orang lain. Namun, kini Andy memiliki jiwa
sosial yang cukup tinggi. Didirikannya Kick
Andy Foundation dengan tujuan membantu mereka yang kekurangan adalah salah
satu cara Andy untuk bersyukur akan apa yang ia miliki saat ini, dan untuk
mengingat bahwa ia juga pernah berada di posisi seperti itu.
Dikemas dengan bahasa sehari-hari
membuat buku ini menarik dibaca. Kisah hidup Andy digambarkan sangat jelas
dalam buku ini. Setiap adegan dipaparkan dengan sangat mendalam. Banyak
foto-foto yang dihadirkan dalam foto ini, membuat pembaca tidak lagi
menduga-duga seperti apa rupa Andy dan orang-orang sekitarnya kala itu. Andy
mungkin seseorang yang sangat teliti hingga mampu menjabarkan kisah hidupnya,
adegan demi adegan dengan sebegitu apik dan mendalam.
Andy
dalam buku ini mengajarkan setiap orang yang membacanya untuk tetap bertahan
saat masa kelam. Boleh saja melakukan tindakan-tindakan yang tak terduga, namun
tetap ingat pada jalan yang harus ditempuh. Dalam buku ini Andy mengajarkan
bahwa setiap orang memiliki harapan untuk hidup yang lebih baik, jangan pantang
menyerah hanya karena keadaan tidak pernah memihak.
Buku
ini juga mengajarkan bahwa satu-satunya hal yang harus dimiliki saat keadaan
benar-benar buruk adalah harapan dan tekad yang kuat. Sekali kita kehilangan
harapan maka hidup akan terasa amat menyedihkan, padahal mungkin hidup yang
sudah diatur tidak seburuk yang kita pikirkan. Sama halnya jika kehilangan
tekad, seberapa pun mimpi dan harapan yang kita punya, jika kita telah
kehilangan tekad maka mimpi tak akan ada artinya.
Nada Nisrina
13140110335
Ilmu Komunikasi –
Jurnalistik
0857-7096-2879
nadanisrina15@gmail.com
No comments:
Post a Comment